Bak Matahari Terbit dari Ufuk Timur, PT Semen Tonasa Menerangi Negeriku

Tidak dapat dipungkiri, penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang pesat. Setiap tahunnya penduduk Indonesia bertambah 3 juta orang. Menurut CIA World Factbook Tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menduduki urutan keempat dengan jumlah 255.993.674 jiwa (sekitar 255 Juta jiwa) atau sekitar 3,5% dari keseluruhan jumlah penduduk dunia. Jumlah penduduk Indonesia yang kian bertambah tentu memberikan dampak bagi negera.

Dampak yang ditimbulkan dari bertambahnya jumlah penduduk Indonesia adalah tersedianya tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, bertambahnya kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang jumlah dan jenis usaha lokal, meningkatnya investasi atau penanaman modal, serta meningkatnya inovasi karena penduduk dipaksa untuk memenuhi kebutuhannya.

Disisi lain, bertambahnya jumlah penduduk justru menjadi PR yang besar bagi negara untuk mensejahterakan penduduknya. Negara harus mampu menyediakan pelayanan sosial penting seperti tempat tinggal, transportasi, sanitasi, dan keamanan bagi penduduknya. Sumber daya manusia yaitu penduduk dalam konteks pembangunan ekonomi yang memiliki peran ganda. Peran ganda penduduk dalam konteks pembangunan ekonomi adalah sebagai produsen dan juga sebagai permintaan. Sejalan dengan peran ganda tersebut, penduduk dapat menjadi faktor pendorong dan juga penghambat pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi akan selalu mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi (Kaharudin, 2016). Setiap pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan pertambahan permintaan terhadap berbagai produk dan jasa dan karena itu setiap bagian pertumbuhan harus pula disisihkan untuk membangun infastruktur, ungkap CEO Unilever Paul Polman (tribunnews.com, 2016).

Infrastruktur bagi pertumbuhan ekonomi negara adalah hal yang sangat penting. Hal tersebut telah dibuktikan dengan adanya program New Deal yang digalakkan oleh Presiden Roosevelt, pada saat resesi di USA tahun 1933 yang dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur secara signifikan telah memberikan dampak positif meningkatkan ekonomi secara signifikan dan lebih 6 juta penduduk dapat bekerja kembali. Oleh karenanya, Indonesia patut melihat contoh tersebut.

Bank Dunia menyebutkan, untuk mencapai tingkat pertumbuhan sebesar 6% per tahun, Indonesia butuh pembiayaan infrastruktur 5% per tahun dari PDB. Menyadari hal ini, pemerintah pun serius mempercepat pembangunan infrastruktur. Buktinya, Joko Widodo-Jusuf Kalla mencanangkan pem-bangunan infrastruktur sebesar Rp5870 triliun dalam RPJMN 2014-2019. Selain itu, Pemerintah juga meninggalkan peran perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam  pembangunan  proyek  infrastruktur.  Hal ini  dilakukan  dengan  memperbanyak penugasan kepada BUMN.

Menghadapi hal tersebut, BUMN dituntut kreatif mengembangkan model keterlibatannya dalam pembangunan infrastruktur agar bisa maksimal, sekaligus bisa tetap eksis (Binahadi & Sunarsip, 2016). Hal tersebut dapat diukur dengan besarnya sumbangsih yang diberikan.  BUMN merupakan kunci bagi terciptanya efek daya dukung infrastruktur yang optimal bagi perekonomian nasional. Namun ternyata peran BUMN untuk mendorong pembangunan infrastruktur masih minim.  Peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru Rp 1.066,2 triliun atau hanya 22,2% saja (www.harnas.co, 2016).

Namun tidak bagi perusahaan ini, PT Semen Tonasa yang merupakan BUMN mengetahui betul fungsinya sebagai agent of development dalam pembangungan infrastruktur. PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar (www.sementonasa.co.id). Hadir dari ufuk timur Indonesia, bagaikan matahari yang terbit dan membawa sinar untuk daerah barat dan sekitarnya. Kehadiran PT Semen Tonasa sejak awal didirikannya pada tahun 1968 telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan tentu juga telah memberikan banyak sumbangsih terhadap pembagunan infrastruktur. Sinarnya yang luas dan terang telah membawa PT Semen Tonasa menjadi sumber energi bagi negeri.

PT Semen Tonasa Bak Matahari Terbit dari Ufuk Timur

(sumber: www.sementonasa.co.id)

Ø  PT Semen Tonasa Menyinari Negeriku dengan Sinarnya yang Luas

Bak matahari yang memiliki sinar yang luas, PT Semen Tonasa menyebarluaskan produk unggulan dengan memasarkannya ke berbagai daerah. Wilayah pemasaran PT Semen Tonasa meliputi 13 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia antara lain Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali.

Setelah itu, Produk unggul tersebut kemudian didistribusukan ke 11 Unit Pengantongan Semen (UPS) yang tersebar di beberapa daerah, diantaranya Pelabuhan Biringkassi, UPS Palu, UPS Mamuju, UPS Lapuko, UPS Bitung, UPS Samarinda, UPS Celukan Bawang, UPS Banjarmasin, UPS Makassar, dan UPS Ambon. Dan sampai saat ini telah ada 563 perusahaan yang melakukan transaksi dengan PT Semen Tonasa.

PT Semen Tonasa dengan semangat konsistenannya menjadi penguasa 40% pasar semen di kawasan Timur Indonesia. Tercatat pada tahun 2016  total produksi PT Semen Tonasa sebesar 7.200.000 ton semen, dengan jenis semen yang di produksi Bahkan, PT Semen Tonasa menargetkan total produksi mereka mencapai 9.2 ton semen per tahun  (www.sementonasa.co.id). Tentu ini membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap produksi PT Semen Tonasa begitu besar.

Bak matahari yang terbit dari ufuk Timur menuju Barat. Bukan hanya di daerah Timur Indonesia, PT Semen Tonasa pun telah memasarkan produknya di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Kemudian PT Semen Tonasa pun memiliki tujuan eksport keluar negeri yaitu di beberapa negara yang ada di kawasan Asia. 

Ø  PT Semen Tonasa Menyinari Negeriku dengan Sinarnya yang Terang

Bak matahari yang memiliki sinar terang, PT Semen Tonasa selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen dengan menghasilkan produk yang berkualitas. Hal tersebut terbukti, semua produk PT Semen Tonasa telah lulus uji SNI (Standar Nasional Indonesia), bahkan semua jenis produk tersebut memiliki kualitas diatas persyaratan SNI, yakni:

•         MgO (Magnesium Oksida) persyaratan SNI < 0,6% sedangkan Semen Tonasa 0,89%. Jika kandungan MgO lebih dari 5% akan menimbulkan retak dan keruntuhan bangunan.

•         Pemuaiana, persyaratan SNI < 0,8% sedangkan Semen Tonasa hanya 0,04%. Pemuaian yang besar akan menyebabkan bangunan retak

•         Kuat tekan, baik dari pengujian 3,7 dan 28 hari berdasarkan standar SNI, maka hasil uji produk Semen Tonasa rata-rata mencapai 160% dari persyaratan (jauh diatas persyaratan)

Produk PT Semen Tonasa yang memiliki kualitas tersebut antara lain: Portland Cement Type I (PC I) = SNI 15-2049-04, Portland Pozzolan Cement (PPC) = SNI 15-2049-04, Super Masonry Cement (SMC) = SNI 15-3500-1993, Oil Well Cement (OWC) = SNI 15-3044-1992, Portland Composite Cement (PCC) = SNI 15-700-2004, dan Portland Pozzolan Cement (PPC) = SNI 15-0302-94 (www.sementonasa.co.id).

Bak matahari yang memiliki sinar terang, PT Semen Tonasa sangat peduli kepada mutu produk yang dihasilkannya. Mulai dari pemilihan baku semen yang berkualitas, peralatan teknologi mutakhir yang digunakan, hingga sertifikasi laboratorium yang terakreditas diperhatikan dengan baik. Selain itu, PT Semen Tonasa menggunakan Sistem Manajemen Semen Tonasa (SMST) yang berorientasi pada manajemen terintegrasi, mutu produk, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.  Sebagai produk asli anak bangsa, inilah yang membuat kerpercayaan masyarakat tetap terjaga kepada Semen Tonasa

Ø  PT Semen Tonasa Adalah Sumber Kehidupan Negeriku

Bak matahari sebagai energi utama dan sumber kehidupan, PT Semen Tonasa membangun infrastruktur negeri dengan produknya yang Kokoh Kuat dan Terpercaya. Sesuai dengan mottonya “Bersama kita membangun masa depan lebih baik”, beberapa infrastruktur seperti properti, jalan, jembatan, dan berbagai fasilitas lainnya telah dibangunnya. Infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara yang merupakan sarana penting tidak lepas dari semen ini.

Transportasi darat yang mengakomodasi aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat adalah salah satu sasaran PT Semen Tonasa. Jalanan beton yang membentang hingga 155 km di jalan poros Trans Sulawesi Makassar-Parepare merupakan saksi sumbangsing dari Semen Tonasa. Bukan hanya itu, sebagian besar jalanan beton yang ada di Sulawesi Selatan menggunakan Semen Tonasa. PT Semen Tonasa pun telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar membangun tapal batas wilayah Kecamatan di 14 Kecamatan se-Kota Makassar. Bahkan pondasi rel kereta api pertama di Sulsel tidak lepas dari perusahaan terkemuka di timur Indonesia ini.

Laut yang merupakan penghubung utama sentral perdagangan pun tidak lepas dari peran semen dari Tanah Biringera ini, terbukti dengan digunakannya Semen Tonasa sebagai Pengembangan Pelabuhan Soekarno-Hatta atau Makassar New Port (MNP) hingga dermaga di Parepare adalah hasil dari produk semen yang sudah teruji kualitasnya ini.

Tak lepas dari itu, sebagai infrastruktur trasnportasi udara, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menjadi bandara terbesar dan termegah di Indonesia Timur. Semua kontruksinya, mulai dari terminal, landasan pacu (runway), taxiway, dan tempat parkir pesawat (apron) menggunakan Semen Tonasa. Tentu ini membuktikan bahwa PT Semen Tonasa Selalu menjadi kepercayaan masayarakat.

Bak matahari yang membawa sumber utama energi kehidupan, PT Semen Tonasa hingga kini telah menghadirkan bangunan-bangunan kokoh nan kuat. Khusus di daerah Sulawesi selatan yakni Gedung Manara Pinisi Universitas Negeri Makassar, Anjungan Pantai Losari, Trans Studio Makassar (TSM), Masjid Al Markaz Al Islami, Monumen Mandala yang merupakan simbol sejarah pembebasan Irian Barat masih berdiri kokoh di pusat kota Makassar dibangun bermaterial Semen Tonasa. Pembangunan gedung mewah di Kota Makasar dan masih banyak lagi bangunan kokoh dan menjadi ciri khas atau ikon Sulawesi Selatan.

            Bak matahari terbit datri ufuk timur, PT Semen Tonasa Menyinari Negeriku dengan sinarnya yang begitu indah. Di usia yang 48 ini membuktikan bahwa PT Semen Tonasa telah memberikan kontribusinya yang nyata. Membangun negeri dengan cahayanya yang luas dan terang, bak matahari yang selalu bersinar. Dengan motto “Together We Build a Better Future”, PT Semen Tonasa menjaga konsistenannya denga terus berkontribusi terhadap infrastruktur yang berkualitas di Kawasan Timur Indonesia.

REFERENSI:

Binahadi & Sunarsip. 2016.  Keterlibatan BUMN dalam pembangunan infrastruktur, http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=6651&coid=2&caid=30&gid=3, diakses 20 Oktober 2016.

Dikun,  Suyono.  2003.  Infrastruktur  Indonesia:  Sebelum,  Selama,  dan  Pasca  Krisis. Jakarta: Kementerian Negara PPN/BAPPENAS.

Kaharudin, Zahroni. 2016. Hubungan Antara Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi. http://www.satujam.com/pembangunan-ekonomi/, diakses 20 Oktober 2016.

Tribunnews. 2011. Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Bagi Indonesia.  http://www.tribunnews.com/bisnis/2011/06/12/pentingnya-pembangunan-infrastruktur-bagi-indonesia, diakses 20 Oktober 2016.

www.harnas.co. 2016. Peran BUMN Minim Biayai Infrastruktur. http://www.harnas.co/2016/10/21/peran-bumn-minim-untuk-biayai-infrastruktur, diakses 20 Oktober 2016.

www.sementonasa.co.id